FLP METRO OPEN RECRUITMENT 2015!!

PAMFLET FLP15

kAMU SUKA NULIS?? yUK GABUNG DI FORUM LINGKAR PENA METRO!

SYARATNYA:

sIAPA AJA BOLEH KOK, YANG SEKOLAH, MAHASISWA, KERJA, NGGAK KERJA

  1. MIN. USIA 13 TAHUN
  2. REGISTRASI RP. 10.000
  3. PAS POTO 3X2 1 LEMBAR BERWARNA
  4. MENULIS SALAH SATU KARYA; CERPEN, ARTIKEL, PUISI, OPINI, KOMIK
  5. POTO KOPI IDENTITAS DIRI
  6. MASUKKAN SEMUA BERKAS KE AMPLOP COKLAT DAN SERAHKAN KE PANITIA (BISA HUB. CP)
  7. MENGISI FORMULIR (BISA DIUNDUH DI BAWAH INI)

INFO LENGKAP : 085789928444 (AHSYA)

08566 990 44 06 (BETTY)

formulir pendaftaran flp

Ada Something Di FLP^^ (Perjalanan MOP3)

Pada tanggal 18 Maret 2012, FLP cabang Metro-Lampung mengadakan acara orientasi kepenulisan yang biasa disebut dengan MOP. Masa orientasi penulis angkatan 3 ini bertempat di BBI (Balai Benih Ikan) yang berada tak jauh dari kota Metro. Tepatnya di Lampung Timur, Pekalongan. Acara MOP 3 kali ini tampak berbeda dari biasanya. Sebelumnya kami telah melakukan penjaringan dan penyaringan kepada calon anggota baru yang akan mengikuti MOP. Jadi, peserta kali ini terbilang lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang dua atau tiga kali lebih banyak.Peserta kali ini adalah peserta yang melalui tahap seleksi yang lebih ketat dari pada sebelumnya. Jadi selamat untuk para AB3. Selamat bergabung menjadi bagian keluarga besar FLP cabang Kota Metro. šŸ™‚

Pagi-pagi kami sudah harus berkumpul diĀ  STAIN Jurai Siwo Metro.

Para pesertaĀ  wajib mengenakan dress code atas merah bawah hitam. Panitia atas biru bawah hitam. Sebagai warna yang khas pada logo FLP. Walau acara sempat molor. Tapi kami-panitia-tetap bersemangat untuk mensukseskan acara tersebut.

Para peserta berbaris rapi. Sebelum berangkat. Panitia mengecek persyaratan yang seharusnya mereka bawa. Dan ternyata…. sesuatu ya, tak satupun yang lengkap! Name tag warna hijau dan bertali biru, penutup mata, sayur kacang, dan sambal terasi, tak satupun yang lengkap. Akhirnya dengan sangat tega, kami memberikan iqob berupa hapalan surat Al-baqoroh ayat 120. (Hayo… sudah hapal belum? Jangan lupa ya waktu PKTD setor hapalan Arab dan Indonesianya :D)

Selanjutnya para pesertaĀ  diberikan gulungan kertas rahasia. Kertas itu wajib dibaca sebelum mata mereka ditutup. ModeratorĀ  diamanahkan kepada Mirai Ilham Jatioko. Setelah semua menutup mata, mereka diā€™giringā€™ ke tempat masing-masing. Di pinggiran lapangan futsal yang bertumbuh rerumputan. Pria di sisi kanan. Wanita di sisi kiri. Kemudian mereka disuruh mencari kelompoknya sesuai dengan isi kertas rahasia tersebut.

Tiba-tiba terdengar suara..

ā€œKwek,kwek,kwek…ā€

Hah ada rombongan bebek kehilangan induknya! Tak segan panitiapun ikut meramaikan suasana dengan ikut menjadi kelompok bayangan. Dengan kondisi mereka yang hanya bisa meraba. Terkadang panitia membawa rombongan mereka. Panitia mengecohkan mereka. Acara mulai tampak seru. Setelah semuanya mendapatkan kelompok. Kedua mata masih tetap dalam keadaan tertutup. Mereka diberi kertas dua warna yang berbeda. Satu untuk menuliskan asa, dan satunya lagi untuk menuliskan kegelisahan. Yak, tibalah mereka menaiki kendaraan yang sudah standby semenjak tadi. Dengan sabar sang sopir angkot menunggu kami (terimakasih ya..).

Dalam mobil yang berjalan, mereka kami suruh untuk menuliskan asa dan kegelisahan mereka. Benar-benar hebat deh mereka. Dalam keadaan mobil yang berjalan, mata tertutup pula, diharuskan menulis. Belajar jadi dokter yah? Bikin tulisan yang carut.hehe^_^vpeace.

Mungkin dalam diri mereka timbul pertanyaan besar,ā€MAU DIBAWA KEMANA??ā€

Hehehe, untung saja kami ini orang baik-baik. Ā Tidak semua panitia ikut dalam mobil. Selebihnya kami menunggang kuda besi. Untuk kali ketiga kami menuju lokasi yang sama, BBI. Lokasinya ditempuh sekira duapuluh menit dari STAIN.

Dari pasar Pekalongan, belok kiri, lurus saja sampai ketemu lahan yang banyak pohonnya. Di depannya ada taman kecil dan lapangan serta pos jaga. Ya, ketika kami ke sana pohon-pohon itu tampak rimbun daunnya. Biasanya jika musim berbuah tiba, maka akan di dapati deretan pohon rambutan yang menggoda lidah pengunjung. Belum lagi ketika kami masuk. Terdapat pohon belimbing, jambu (tapi apa ya nama jambunya, bukan jambu air biasa ^^?), durian paling banyak, kelengkeng, semangka, dan masih ada tetumbuhan yang lainnya. Masih ada juga beberapa burung yang bermain di antara kami. Para peserta masih dalam kepenasarannya. Mereka kami ajak berjalan tanpa tau mau dibawa kemana. Sesampainya di tanah beralas rumput nan hijau. Akhirnya mereka kami berikan kesempatan untuk membuka matanya.

Alhamdulillah sungguh luar biasa, nikmat dapat melihat alam sekitar. Sungguh masih beruntung diri kita mempunyai penglihatan yang bisa dibilang ā€˜normalā€™. Walau memakai kacamata pula. Tapi kami masih dapat melihat indahnya dunia, dan ciptaanNya!

Peserta mungkin merasa pusing dan perih. Akan tetapi pemandangan dihadapannya semoga dapat menjadi penawar kepusingan dan perih yang mereka rasakan. Sebuah danau yang cukup luas dengan air yang tampak penuh. Kemilaunya menimbulkan bayang-bayang pohon disekitarnya untuk dapat bercermin. Subhanallah, ingin rasanya punya kenangan di dekat danau itu dengan berfoto bersama peserta. Tapi, Allah menggantinya dengan sesuatu yang subhanallah. Surprize banget deh! Apa itu?

Follow terus ya…

Peserta setiap kelompok diberi waktu untuk mebuat yel-yel. Panitia pun tak kalah. Sementara menunggu peserta, kami turut membuat yel-yel dadakan. Langsung deh bikin, praktek sebentar, terus tampil. Subhanallah peserta dan panitia pada semangat…! ^_^/ Seneng ngeliatnya.

Sebagai pembukaan, panitia duluan yang menampilkan yel-yelnya.

Rian: Penulis…! (gaya sponsor Afika)

All crew: Iya…!

Rian: Ada lagu baru nih!

All crew: Apa tuh?

Rian: Yuk kita nyanyi bareng-bareng!

All: Aku cinta meulis, aku ingin berkarya. Menulis dan berkarya selamanya…

Ya, ya, ya, aku genggam dunia dengan pena… (adopsi lagunya doraemon)

FLP?

Genggam dunia dengan pena!!!

Yey…! Tapi kok pesertanya diem aja yah^^? Mungkin tersepona, atau entahlah. Akhirnya kami mengulangi yel-yel kami. Mereka tetep diem, tapi sedikit ada kemajuan. Sedikit ada respon dari mereka. Tapi akhirnya kami ā€˜maksaā€™ mereka buat tepuk tangan. Pokoknya panitia super pede dan gak mau kalah, heheh.

Para peserta pun ikut menampilkan yel-yel mereka. Dari kelompok pejuang pena yang semuanya kaum adam. Mereka mengadopsi lagunya ā€˜Andeca Andeciā€™ menjadi yel-yel yang begitu unik dan lucu. Apalagi dengan gaya yang pede.

ā€œJalan-jalan ke kota Metro, syalalalalala..ā€ (bener nggak ya^^?)Ā  Jujur nih penulis (saya pribadi) lucu. Ternyata mereka luar biasa. Ada lagi grup Sayap Merak. Yel-yel mereka kami perkirakan terinspirasi dari novel negeri 5 menari eh menara!

ā€˜One, two, three… Manjadda wa jadda, hey!

Man sabara zhafira, hey!ā€™ begitulah kira-kira dengan semangat dan juga pede.

Tak ketinggalan the last group, Inspiratif. Memang bener-bener inspiratif ya? Mungkin karena hobinya makan ice cream dan ingin menjadi bagian dari keluarga FLP, jadi mereka begitu terinspirasi sekali.

ā€˜FLP, FLP siapa yang punya?ā€ begitu kata mereka dengan nada yang mirip penjual ice cream. Tangan merekapun ikut bergerak. Lucu deh. Setelah itu dilanjut dengan materi ke-FLP-an.Ā  D isi oleh pengurus FLP dari wilayah (FLP wilayah Lampung). Tak lain tak bukan adalah kak….. (Ayo tebak??) Kakak ini juga salah satu presenter radio muslim satu-satunya di Lampung lho… Kira-kira mau disebut nama udara apa nama pena ya? Tapi kami belum konfirmasi nama pena beliau siapa. Jadi nama asli saja. Namanya Kak Tri Sujarwo. Itulah yang dinanti-nanti panitia syuro (lho?) Ingin mendapatkan suasana yang berbeda, sehingga kami berinisiatif mengundang beliau untuk dapat hadir. Alhamdulillaah kami bersyukur. Sembari beliau menyampaikan materi, kamiĀ  sebagian menyiapkan game lain.

Acara sedikit berpindah tempat. Dikarenakan area disekitar danau panas, kami pindah agak menjauhi danau yang banyak ditumbuhi pohon durian.

Setelah itu, acara perkenalan anggota FLP dan juga share dari pak ketua cabang, Suwanda.

Waktu berikutnya game. Setiap kelompok bebaris. Mereka secara bergiliran diminta untuk menjawab soal yang telah disediakan. Mereka harus mencari jawabanya di pohon-pohon atau di tanah. Mereka beradu dengan pengetahuan, kecepatan, ketelitian, dan juga ingatan. Karena jawabannya tidak boleh diambil, tapi harus dingat kodenya. Merekapun harus mencari-carinya di batang pohon, di daun-daun, bahkan di tanah.

Suasana tampak semangat, diiringi instrument innocent dari pengeras suara.

Ada pertanyaan yang lucu. Kenapa ada nama Sedamai Lazuardi di pertanyaannya ya? Hehehe. Padahal pengennya ditemeni sama mbak Riami Zahra Muslida eps II^^ dan mbak Anie Izzatullah.

Untuk menambah semangat, kami pupuk semangat dengan tepuk semangat! Oleh-oleh dari ketua FLP Wilayah yang baru, mbak Naqiyyah Syam ^^.

Setelah itu ISHOMA.

Walau mereka tidak membawa sambel terasi, atau ada yang tidak membawa sayur kacang panjang. Tetap mereka tidak disuruh pulang. Mereka tetap boleh makan bersama. Hehehe. Setelah makan, acara dilanjut denganĀ  membacaĀ  pohon asa dan pohon kegelisahan (pohon galau :b).Ā  Next, ngobrol-ngobrol.Ā  Mereka cukup antusias. Ada beberapa pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang diarahkan ke panitia adalah, bagaimana sih biar bisa masuk ke media / ke percetakan? Begitu kalau tidak salah pertanyaannya. Yah, para peserta AB3 kali ini anaknya lucu-lucu. Kamipun punya sebutan dengan mereka. Gara-gara sering salah ngomong ā€˜percetakanā€™ (baca: penerbit). Jadi peserta berinisial ā€˜Dā€™ kami namai dia ā€˜percetakanā€™. Ternyata tidak sampai di situ. Entah kenapa ya, sesuatu itu bermusim dan bermukim kepada kami. Mungkin karena ā€˜sesuatuā€™ adalah sebuah kata abstrak, sehingga para penulis muda ini pun sering memakai kata-kata itu. Sampai pada acara menulis bareng. Kemudian salah satu peserta berinisial ā€˜Aā€™ yang membacakan tulisannya, membuat kami tergelitik.

ā€œAda something di FLP!ā€ hehehe, lucu. Sampai ada yang memanggilnya,ā€Dek something!ā€ Sampai para pengurus FLP terinspirasi ingin membuat event ā€˜Ada sesuatu/something di FLP.ā€™

Memang tidak dipungkiri, ada sesuatu alias ada something di FLP. Tapi sesuatu ini adalah hal yang positif. Semangat baru, keluarga baru. Kenangan, dan ukhuwwah yang meremajakan kami danĀ  terjalinnya ukhuwwah yang baru.

Acara dilanjut dengan book swap. Acara book swap kali ini fantastis, bombastis, dan tis-tis lainnya.

Panitia dan peserta turut andil dalam acara ini. Event ini sepenuhnya dipercayakan oleh artis FLP, kak Dwi Nuansa Full. Hehehe. Sebelumnya, kami memberi syarat untuk membawa buku masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku. Bukunya oke-oke dan membantu wawasan kami. Bagi yang tidak membawa, menjadi wasit. Heheh.

Di depan para pemburu buku, adalah rumput tinggi dengan ā€˜jarumā€™ yang siap menembus pori-pori pada pakaian kami. Tantangan. Sebelumnya buku sudah diaduk dan diletakkan di seberang seperti bukit kecil. Tapi tetap terpisah antara pria dan wanita.Ā  Siap mendengar aba-aba. Dan… yak! Action! Kami poto dulu,heheh.

Mulai…! Semuanya menyerbu gundukan buku..! Para pemburu berlarian. Ada transfer semangat di sini, apalagi ketika melihat di sisi seberang sana. Mereka berlari dengan penuh senyuman. Seperti seorang yang sedang mengejar impiannya.Ā  Kamipun benar-benar menggapai mimpi. Satu mimpi sederhana jangka pendek; mendapatkan buku! ^^

Tapi sayang nih, penulis catatan ini sepatunya copot, jadi ketinggalan larinya. Mereka dari jauh sudah tampak berebut kayak apa gitu. Sesuatu. Susah diungkapnya. Penulis hanya berharap dapat buku yang isinya kumcer Ā yang isinya anak FLP dan bermanfaat. Penulis ingin berebut tapi tak begitu antusias, karena sudah berjejalan tangan-tangan manusia. Ngga bisa ambil bukunya. Tiba-tiba ada buku yang loncat, dan hap! Dapet deh! Ternyata apa yang didapat nggak jauh-jauh sama yang diharap.

Kemudian Bu sie. Acara, ia ingin sekali sebuah buku karya Andrea Hirata, eh ternyata dia mendapatkannya. Dapat satu pelajaran, jika ingin ā€˜sesuatuā€™ katakan saja dengan sungguh-sungguh dan mengharap. Hanya mengharappun tanpa doa yang formal Allah mengijabah. Apalagi jika kita berdoa dengan cara yang lebih baik. Allah pasti merencanakan yang terbaik pula. Insya Allah. AllahĀ  memang Mahamendengar :). Satu pelajaran yang dapat penulisĀ  ambil. Bu Sekum juga demikian. Ia ingin puya buku ā€˜Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembaliā€™, ternyata ia mendapatkannya. Subhanallah…

Setelah itu dilanjutkan dengan acara bersih-bersih. Bersih-bersih pakaian masing-masing yang terkena rumput jarum. Seraya peserta diberi materi khusus dari kaderisasi.

Setelah semua selesai, acara ditutup. Dan dilanjutkan dengan poto-poto. Ada kejadian yang ā€˜anehā€™.

Barangkali Allah itu tahu, kalau kami sangat ingin mengabadikan acara yang dari tadi pagi ini dengan kilatan cahaya poto. Ketika kami akan poto, tiba-tiba saja bunyi suara hujan turun bergerombol. Kamii sudah siap-siap mau lari. Tapi eh, hujannya nggak sampai-sampai. Lalu kami mengambil gambar peserta dan panitia pria. Kami juga masih tampak terbengong dengan kejadian ini. Memang tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah menjadikannya mungkin.

Air hujan itu sudah mengguyur danau. Hanya beberapa meter saja dari kami. Setelah mengambil gambar peserta dan panitia pria. Barulah hujan benar-benar mendatangi kami. Lalu kami cepat-cepat mengemasi barang-barang. Dan menuju mushola kecil. Kuda yang biasanya ada di dekat situ, ternyata tidak ada, ntah di mana. Padahal pengen photo sama kuda. Maklum cita-cita dua tahun yang lalu saat MOP pertama nggak kesampaian.^^

ALHAMDULILLAAH Ā LUAR BIASA! Syukur menggumpal Ā di irama jantung yang terus berdetak mengikuti titahNya…

Kami sepakat berkata ALHAMDULILLAAH… SESUATU…

Entah kenapa semangat ini rasanya berjejalan memenuhi ruang hati kami. Syndhrome MOP masih terus membekas di hati kami. Esoknya bertepatan dengan milad FLP cabang Metro yang ke-enam. Sungguh luar biasa, semoga Allah mengukuhkan langkah kami dan menguatkan tali ukhuwwah ini.

Benar-benar kami sepakat berkata,ā€Aku cinta… FLP!ā€

Semangat menyejarah dengan tulisan kebaikan, yang nantinya kita petik di surgaNya kelak. Aamiin.

Ada something di FLP^_^

Tuliskan kesan dan pesanmu ya…! šŸ™‚

Ini dia photo-photonya..

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

TERNYATA PEMINJAM BUKU LEBIH KEJAM DARI PEMBAJAKAN- (apalagi yang pinjam dan tak mengembalikan, renungan bersama)

TERNYATA PEMINJAM BUKU LEBIH KEJAM DARI PEMBAJAKAN-

Sumber: SUPERNOVA episode Akar by Dewi ā€œDEEā€ Lestari, Jakarta: Truedee Books, 2002, halaman 211

TAHUKAH ANDA…?
DO YOU KNOW…?
NYAHO TEU…?
DIBOTO HODO…?

PEMINJAM BUKU LEBIH KEJAM DARI PEMBAJAKAN

Survei membuktikan, seorang pemilik buku di Indonesia rata-rata meminjamkan bukunya ke empat orang. Apabila satu judul buku dicetak 1000 kopi, maka akan ada 4000 peminjam buku dan angka ini bisa jadi lebih besar serta lebih cepat daripada kemampuan pembajak yang setidaknya masih membutuhkan modal untuk beli bahan baku, biaya cetak, dan sebagainya. Ini berarti:

PEMINJAM BUKU BAJAKAN LEBIH KEJAM LAGI

Karena merekalah yang paling tidak ngemodal, alias ‘bondo nekat (bonek). Namun, di atas segalanya, tidak ada yang lebih kejam dari:

PEMINJAM BUKU YANG TIDAK MENGEMBALIKAN

Apabila kita ingin memajukan perindustrian buku Indonesia, termasuk meningkatkan apresiasi kita terhadap karya tulis anak bangsa, marilah kita coba untuk mulai membeli dan tidak meminjam. Berhenti membajak, terlebih lagi meminjam buku bajakan.

Bagi Anda yang lantas beralasan: ‘kalau gitu, harga bukunya jangan mahal-mahal, dong!’, silakan layangkan komplain Anda ke toko-toko buku, distributor, perusahaan
kertas, percetakan, sampai pemerintah yang menentukan harga B B M , karena kenyataannya harga buku bergantung pada banyak variabel. Jadi, daripada sibuk protes, lebih baik menyisihkan 1000 perak/hari. Dalam kurang lebih satu bulan, Anda dapat menikmati informasi dan otentisitas buku tanpa harus mengandalkan orang lain. Cukup dengan menghemat 4 sms per hari, satu minuman botol, satu menit pulsa hp. Semakin besar uang yang Anda sisihkan, makin cepat pula Anda memiliki buku yang diinginkan.

MARI MENABUNG UNTUK MEMBELI BUKU!
-share dari teman di sebuah grup WR-