LOMBA TULIS NUSANTARA

Kompetisi Menulis Novel, Cerpen dan Puisi Nusantara

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan NulisBuku.com menyelenggarakan Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema “Merayakan Warna-warni Indonesia”. Kategori yang dilombakan diantaranya Novel (Fiksi), Cerpen (Fiksi), Cerita nyata (Non-Fiksi), dan Puisi, dengan syarat karya harus memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan Indonesia baik ke dalam maupun luar negeri.

Deadline Lomba: 15 November 2013 pukul 23:59 WIB.

Ketentuan
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Diketik rapi dengan komputer dengan format file Microsoft Word (.doc). Terdapat 4 Kategori Karya:
Kategori Novel: panjang antara 100-150 halaman A4, spasi 1, font: Times News Roman 12. Sertakan sinopsis lengkap maksimal 2 (halaman A4), margin by default.


Kategori Cerpen (fiksi) dan cerita nyata (Non-Fiksi): panjang tulisan 5-10 halaman A4 dengan spasi 1, Font Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.
 
Kategori Puisi: panjang tulisan 1-5 halaman A4 dengan spasi 1, Font: Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.
Pengiriman Naskah
 
Email berisi 2 lampiran file (Khusus untuk kategori novel ada 3 lampiran, plus file sinopsis naskah), diantaranya: (a) Formulir Pendaftaran dan surat pernyataan (Download di sini: http://goo.gl/jKGQiW; (b) Naskah Lomba; (c) Sinopsis Naskah (Khusus kategori Novel).
 
Pada judul email diisi dengan format: [Kategori] – [Judul tulisan] – [Nama Lengkap Peserta]; Contoh: Non-Fiksi – Cerita dari Banyuwangi – Ananda Bayu Satriani. Perhatikan: Satu email hanya untuk satu kategori naskah.
Pada bagian isi email diisi dengan judul naskah.
Dikirim via email ke: tulisnusantara@gmail.com.
 
Ketentuan lainnya
Follow Twitter @tulisnusantara. Kemudian mention @tulisnusantara serta twit sinopsis naskah Anda yang telah dikirim dengan menggunakan tagar (hashtag): #TulisNusantara (Jumlah twit bebas).
Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!.
 
Syarat Umum
Peserta adalah warga negara Indonesia.
Usia peserta dibatasi minimal 17 tahun ke atas sesuai dengan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia.
Naskah harus karya asli (sebagian atau seluruhnya), juga bukan terjemahan atau saduran.
Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak, elektronik dan online dan tidak sedang diikutsertakan sayembara lain.
Peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 1 naskah terbaiknya untuk setiap kategori.
Naskah yang dikirim menjadi milik panitia penyelenggara, dengan hak cipta tetap pada penulis.
Hak untuk mempublikasi tulisan ada di penyelenggara kompetisi.
Naskah yang tidak sesuai dengan persyaratan tidak akan disertakan dalam proses penjurian.
Dewan juri akan memilih naskah terbaik untuk masing-masing kategori yang akan dibukukan dalam buku antologi pemenang.
Penyelenggara kompetisi berhak mengganti judul dan menyunting, tanpa mengubah isi.
Keputusan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak ada surat menyurat.
 
Hadiah
 
Novel: Juara I: Rp 20.000.000; Juara II: Rp 17.500.000; Juara III: Rp 15.000.000.
 
Fiksi (Cerpen): Juara I: Rp 15.000.000; Juara II: Rp 12.500.000; Juara III: Rp 10.000.000.
 
Non-Fiksi (Cerpen): Juara I: Rp 15.000.000; Juara II: Rp 12.500.000; Juara III: Rp 10.000.000.
 
Fiksi Puisi: Juara I: Rp 10.000.000, Juara II Rp 7.500.000; Juara III: Rp 5.000.000.
 
Tambahan
Publikasi 1 buku Novel terbaik pada penerbit terkemuka.
Publikasi 1 buku kumpulan cerpen pada penerbit terkemuka.
Publikasi Koran bagi para pemenang puisi.
Kep. Seribu Writing Getaway bagi Juara Pertama di untuk setiap kategori (4).
Mengikuti Ubud Writer Festival 2014 untuk kategori Novel dan Cerpen Fiksi.
Mengikuti Borrobudur Writer Festival 2014 untuk kategori Cerpen Nonfiksi dan Puisi.
Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah Tulis Nusantara 2013, akan dilakukan pada acara ‘Awarding Night’ pada hari Sabtu, 30 November 2013 di Jakarta.

Munas 3 FLP di Bali

Foto-0022Munas 3 FLP (Forum Lingkar Pena) di Bali, 29 Agustus 2013 sampai 1 September 2013.

Beberapa waktu lalu, Forum Lingkar Pena mengadakan perhelatan musyawarah nasional yang diikuti berbagai wilayah dan cabang.  Mulai dari berbagai wilayah di Indonesia sampai mancanegara, kali ini perwakilan hanya dua; FLP Saudi, dan Hongkong.

Acara yang dihadiri beberapa tokoh seperti Staf Ahli Menkominfo Mabruri, Ir Harry Aviadi Achmad, MM (GM Government & Edication) Telkom Indonesia, Oka Rusmini (sastrawan Bali) dan Habiburrahman  El Shirazy penulis novel Ayat-ayat Cinta. Selain itu, masih banyak para penulis lainnya tumpah ruah di sini, sampai susah sekali menyebutkan semuanya dan judul buku mereka.

Tak tertinggal, Bunda Helvy Tiana Rosa yang menggaung dengan buku “Ketika Mas Gagah Pergi” sebagai pelopor FLP, turut hadir dengan baju khasnya yang berwarna ungu.

 

Ada pun penulis-penulis yang sudah lebih dulu terdengar seperti Sinta Yudisia, yang terpilih menjadi ketua FLP Pusat. Afifah Afra, yang novelnya salah satu berjudul De Liefde, Muhammad Irfan Hidayatullah, Maimon Herawati, Izzatul Jannah, Gola Gong, Benny Arnas, Rahmadanti, Azzura Dayana, Gege Mapangewa, dan masih banyak lagi.

Acara diadakan di Hotel Grand Villas, Jl Dewi Sartika, Tuban, Bali. Namun pembukaan dan seminar “Quo vadis Penulis Era Digital” dilangsungkan di hotel Grand Shanti, sekira satu jam dari hotel sebelumnya dengan naik bus.

Mengutip berita di http://www.munasflp.com: Seminar ini sengaja dipersiapkan untuk memberikan pencerahan kepada penulis, khususnya anggota FLP agar siap menyongsong karir kepenulisan di era digital.  Tujuannya, selain penulis bisa menulis melalui media teks (buku, koran, majalah) kelak juga turut aktif mewarnai karya dengan menjadi penulis karya bahan siaran “untuk ditonton”. Sehingga penulis bisa ikut berkecimpung dalam dunia kepenulisan pertelevisian maupun perfilman. Begitu juga menulis untuk  konsumsi digital, salah satunya melalu penerbitan karya buku elektronik (e-book). FLP sendiri telah menjalankan model bisnis serupa melalui kerjasama dengan Toko Buku Digital QBaca.com Telkom.

Selain acara tersebut, juga digelar event “Travel Writing” yang diselenggarakan di Pantai Jerman, Bali. Dengan topik #SuaraPenulisUntukIndonesia, peserta beramai-ramai menulis melalui media sosial (Twitter) sambil me-mention akun twitter Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (@SBYudhoyono). Peserta menulis tentang keluh kesah, harapan, solusi dan segala hal yang terkait dengan dunia kepenulisan dan perbukuan di tanah air.

FLP Metro sendiri mengirimkan tiga personil, ditambah satu FLP wilayah Lampung, satu FLP cabang Bandar Lampung, dan cabang Lampung Timur. Sebagai informasi, FLP Metro masuk tiga besar FLP cabang terpuji dari berbagai cabang FLP sedunia. Ini seharusnya menjadikan kita lebih bersemangat lagi, semoga.

Tak ketinggalan, dua personil FLP Metro mendapatkan doorprize berupa buku dari FLP Hongkong dan Ketua FLP Sinta Yudisia. Tak ketinggalan FLP Saudi dan Kalimantan memberikan buku gratis kepada peserta munas.

Baca juga seputar FLP di http://www.munasflp.com

 

Kenang-kenangan semangat.

delegasi lampung

Delegasi dari 3 FLP Lampung. Flp Wil. Lampung Timur, Flp Wil. Lampung, Flp cabang Metro, dan cabang Bandar Lampung.

Foto0814

 


 

Delegasi Munas 3 FLP Metro, dari kanan: Annissa Permata Sari (Ketua FLP Metro), Betty Permana Sani (Sedamailazuardi)-kadiv. Penerbitan, Eka Susi Wahyuni (Staf Penerbitan).

Foto0920

Bersama mba Afifah Afra penulis beberapa novel, seperti De Liefde, Da Conspiracao, De Winst, Bulan Mati di Javasche Oranje.

Foto0840

Bersama mba Dieny Megawati, perwakilan FLP Hongkong, dan doorprize dari beliau.

Foto0851

Kang Abik penulis yang famous Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, Cinta Suci Zahrana.

Foto0906

Suasana di Pantai Jerman Bali, sunrise.

Foto0739

Check in Hotel Green Villas, jl. Dewi Sartika, dekat Ngurah Rai.

flp6

Di depan hotel Grand Shanti, saat akan pembukaan. Beberapa jajaran penulis ada Gola Gong juga, Flp Palembang, Kang Abik, Flp Wil. Lampung, cabang Bandar Lampung, dan lainnya.

flpmun2

FLP peduli Mesir, foto di ambil di pantai Jerman.

flpmun8

FLP peduli Mesir, saat closing di Green Villas Hotel n Spa, Bali.

Foto-0026

Stadium General, Di depan ada dari perwakilan Staf Ahli Menkominfo Mabruri, Ir Harry Aviadi Achmad, MM (GM Government & Edication) Telkom Indonesia, Oka Rusmini (sastrawan Bali) dan Habiburrahman  El Shirazy penulis novel Ayat-ayat Cinta. Setelah dibuka oleh dua tarian Bali dan Pak Gubernur Bali.

munas - Copy

Bersama FLP Bali, dan Cabang Bandar Lampung.

Foto0989

Bersama Kak Ody aka Cholidi Asadil Alam, pemeran Khairul Azzam KCB.

Foto0788

Bersama FLP Makassar, Teh Maimon Herawati dengan novel Serial Pinkannya, dan masih banyak karya beliau.

Foto0762

Tari-tarian Bali.

flp3

Tarian Bali yang menadakan kepahlawanan.

Foto0794

Bersama mba Ije, Setiawati Intan Savitri.

Foto0626

Nyebrang, on the selat Sunda.

Foto0727

Tiba di Ngurah Rai, Bali.

Foto0823 Foto0956 Foto0937 Foto0924 Foto0743 Foto0747 Foto-0029

Banyak sekali penulis-penulis yang ditemui, dan bisa banyak sekali jika ditamplkan semua. Namun, semoga oleh-oleh ini dapat menginspirasi untuk lebih baik. Untuk semoga tetap semangat di FLP, Berbakti Berkarya, dan Berarti. Aamiin. Untuk semua 🙂