Munas 3 FLP (Forum Lingkar Pena) di Bali, 29 Agustus 2013 sampai 1 September 2013.
Beberapa waktu lalu, Forum Lingkar Pena mengadakan perhelatan musyawarah nasional yang diikuti berbagai wilayah dan cabang. Mulai dari berbagai wilayah di Indonesia sampai mancanegara, kali ini perwakilan hanya dua; FLP Saudi, dan Hongkong.
Acara yang dihadiri beberapa tokoh seperti Staf Ahli Menkominfo Mabruri, Ir Harry Aviadi Achmad, MM (GM Government & Edication) Telkom Indonesia, Oka Rusmini (sastrawan Bali) dan Habiburrahman El Shirazy penulis novel Ayat-ayat Cinta. Selain itu, masih banyak para penulis lainnya tumpah ruah di sini, sampai susah sekali menyebutkan semuanya dan judul buku mereka.
Tak tertinggal, Bunda Helvy Tiana Rosa yang menggaung dengan buku “Ketika Mas Gagah Pergi” sebagai pelopor FLP, turut hadir dengan baju khasnya yang berwarna ungu.
Ada pun penulis-penulis yang sudah lebih dulu terdengar seperti Sinta Yudisia, yang terpilih menjadi ketua FLP Pusat. Afifah Afra, yang novelnya salah satu berjudul De Liefde, Muhammad Irfan Hidayatullah, Maimon Herawati, Izzatul Jannah, Gola Gong, Benny Arnas, Rahmadanti, Azzura Dayana, Gege Mapangewa, dan masih banyak lagi.
Acara diadakan di Hotel Grand Villas, Jl Dewi Sartika, Tuban, Bali. Namun pembukaan dan seminar “Quo vadis Penulis Era Digital” dilangsungkan di hotel Grand Shanti, sekira satu jam dari hotel sebelumnya dengan naik bus.
Mengutip berita di http://www.munasflp.com: Seminar ini sengaja dipersiapkan untuk memberikan pencerahan kepada penulis, khususnya anggota FLP agar siap menyongsong karir kepenulisan di era digital. Tujuannya, selain penulis bisa menulis melalui media teks (buku, koran, majalah) kelak juga turut aktif mewarnai karya dengan menjadi penulis karya bahan siaran “untuk ditonton”. Sehingga penulis bisa ikut berkecimpung dalam dunia kepenulisan pertelevisian maupun perfilman. Begitu juga menulis untuk konsumsi digital, salah satunya melalu penerbitan karya buku elektronik (e-book). FLP sendiri telah menjalankan model bisnis serupa melalui kerjasama dengan Toko Buku Digital QBaca.com Telkom.
Selain acara tersebut, juga digelar event “Travel Writing” yang diselenggarakan di Pantai Jerman, Bali. Dengan topik #SuaraPenulisUntukIndonesia, peserta beramai-ramai menulis melalui media sosial (Twitter) sambil me-mention akun twitter Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (@SBYudhoyono). Peserta menulis tentang keluh kesah, harapan, solusi dan segala hal yang terkait dengan dunia kepenulisan dan perbukuan di tanah air.
FLP Metro sendiri mengirimkan tiga personil, ditambah satu FLP wilayah Lampung, satu FLP cabang Bandar Lampung, dan cabang Lampung Timur. Sebagai informasi, FLP Metro masuk tiga besar FLP cabang terpuji dari berbagai cabang FLP sedunia. Ini seharusnya menjadikan kita lebih bersemangat lagi, semoga.
Tak ketinggalan, dua personil FLP Metro mendapatkan doorprize berupa buku dari FLP Hongkong dan Ketua FLP Sinta Yudisia. Tak ketinggalan FLP Saudi dan Kalimantan memberikan buku gratis kepada peserta munas.
Baca juga seputar FLP di http://www.munasflp.com
Kenang-kenangan semangat.
Delegasi dari 3 FLP Lampung. Flp Wil. Lampung Timur, Flp Wil. Lampung, Flp cabang Metro, dan cabang Bandar Lampung.
Delegasi Munas 3 FLP Metro, dari kanan: Annissa Permata Sari (Ketua FLP Metro), Betty Permana Sani (Sedamailazuardi)-kadiv. Penerbitan, Eka Susi Wahyuni (Staf Penerbitan).
Bersama mba Afifah Afra penulis beberapa novel, seperti De Liefde, Da Conspiracao, De Winst, Bulan Mati di Javasche Oranje.
Bersama mba Dieny Megawati, perwakilan FLP Hongkong, dan doorprize dari beliau.
Kang Abik penulis yang famous Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, Cinta Suci Zahrana.
Suasana di Pantai Jerman Bali, sunrise.
Check in Hotel Green Villas, jl. Dewi Sartika, dekat Ngurah Rai.
Di depan hotel Grand Shanti, saat akan pembukaan. Beberapa jajaran penulis ada Gola Gong juga, Flp Palembang, Kang Abik, Flp Wil. Lampung, cabang Bandar Lampung, dan lainnya.
FLP peduli Mesir, foto di ambil di pantai Jerman.
FLP peduli Mesir, saat closing di Green Villas Hotel n Spa, Bali.
Stadium General, Di depan ada dari perwakilan Staf Ahli Menkominfo Mabruri, Ir Harry Aviadi Achmad, MM (GM Government & Edication) Telkom Indonesia, Oka Rusmini (sastrawan Bali) dan Habiburrahman El Shirazy penulis novel Ayat-ayat Cinta. Setelah dibuka oleh dua tarian Bali dan Pak Gubernur Bali.
Bersama FLP Bali, dan Cabang Bandar Lampung.
Bersama Kak Ody aka Cholidi Asadil Alam, pemeran Khairul Azzam KCB.
Bersama FLP Makassar, Teh Maimon Herawati dengan novel Serial Pinkannya, dan masih banyak karya beliau.
Tari-tarian Bali.
Tarian Bali yang menadakan kepahlawanan.
Bersama mba Ije, Setiawati Intan Savitri.
Nyebrang, on the selat Sunda.
Tiba di Ngurah Rai, Bali.
Banyak sekali penulis-penulis yang ditemui, dan bisa banyak sekali jika ditamplkan semua. Namun, semoga oleh-oleh ini dapat menginspirasi untuk lebih baik. Untuk semoga tetap semangat di FLP, Berbakti Berkarya, dan Berarti. Aamiin. Untuk semua 🙂